Senin, 17 Maret 2008

3 KEGIATAN POKOK EKONOMI


KEGIATAN POKOK EKONOMI
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Standar Kompetensi : Memahami kegiatan ekonomi masyarakat
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan kegiatan pokok ekonomi yang meliputi
kegiatan konsumsi,produksi, dan distribusi barang atau
jasa.
Indikator
1. Mendeskripsikan kegiatan konsumsi barang dan jasa
2. Mendeskripsikan kegiatan produksi barang dan jasa
3. Mendeskripsikan kegiatan distribusi barang dan jasa


PADA bab terdahulu, kita telah pelajari tentang tindakan ekonomi. Tindakan ekonomi bisa juga disebut dengan kegiatan ekonomi. Kegiatan pokok ekonomi dalam kehidupan sehari-hari kita terbagi menjadi 3 (tiga) kegiatan pokok, yaitu (1) konsumsi, (2) produksi, (3) distribusi. Nah, sekarang kita akan pelajari satu persatu tiga kegiatan pokok ekonomi tersebut.

I. KONSUMSI

A. Pengertian

KONSUMSI adalah setiap kegiatan manusia dalam memakai, menggunakan, atau menikmati barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen. Mengapa konsumen melakukan kegiatan konsumsi? Konsumen melakukan konsumsi demi mendapatkan kepuasan untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Setiap hari kita menikmati makanan dan minuman. Setiap hari pula kita memakai sabun untuk mandi, memakai sikat gigi dan odol untuk membersihkan gigi, memakai baju, menggunakan sepeda, kendaraan, atau angkutan umum. Bahkan kita butuh hiburan. Menonton film Ayat-ayat Cinta di bioskop untuk kita nikmati ceritanya termasuk dalam kegiatan konsumsi. Jadi, kegiatan konsumsi tidak bisa kita tinggalkan, kecuali kalau kita sudah mati.

Tetapi, keinginan melakukan konsumsi antara orang yang satu dengan orang lainnya ber beda. Apa yang perlu dibeli, berapa jumlahnya, dibeli sekarang atau nanti, yang mahal atau yang murah saja, adalah hal-hal yang menjadi pertimbangan seseorang untuk melakukan konsumsi. Dan itu tidak sama antara orang satu dengan orang lainnya.

Lalu, apa yang menjadi faktor pertimbangan seseorang dalam melakukan kegiatan konsumsi? Faktor penentu jenis kebutuhan seseorang antara lain :
1. Tingkat penghasilan, yaitu pendapatan seseorang. Semakin tinggi penghasilan seseorang biasanya semakin banyak jenis dan jumlah barang atau jasa yang dapat dibeli. Sebaliknya, kalau seseorang uangnya sedikit tentu jumlah dan jenis barang atau jasa yang bisa dibeli sedikit.
2. Harga barang atau jasa. Bila harga barang atau jasa tinggi atau mahal, maka sedikit yang bisa dibeli. Sebaliknya, jika harganya turun atau rendah, maka semakin banyak yang bisa dibeli dengan jumlah uang yang sama.
3. Barang atau jasa yang dibutuhkan ada. Meskipun punya uang tapi kalau barang atau jasa yang diperlukan tidak tersedia maka kita tidak bisa mengkonsumsi barang tersebut.
4. Tingkat pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin beragam kebutuhannya. Berlangganan koran, membeli buku, atau ikut seminar, misalnya. Sebaliknya, orang yang berpendidikan rendah, tidak butuh ikut seminar atau membeli buku bukan menjadi kebutuhannya.
5. Jumlah anggota keluarga. Berapa jumlah anggota keluargamu? Semakin banyak anggota keluargamu, tentu semakin banyak pula barang atau jasa yang dibutuhkan.

Ketika kita butuh membeli barang, apakah pada waktu itu juga harus membeli? Belum tentu. Jangan tergesa-gesa. Kebutuhan akan barang itu dapat kita bedakan berdasarkan waktu pemenuhan kebutuhan. Mengapa? Karena ada kebutuhan yang perlu segera dipenuhi saat ini juga, atau nanti saja (jangka menengah), atau kita tunda dulu (jangka panjang).

Kalau begitu apa yang mesti kita lakukan? Ya, karena banyaknya barang yang kita butuhkan sementara uang kita pas-pasan, kita perlu membuat daftar barang yang kita butuhkan dan membuat skala prioritas. Artinya, dari daftar barang itu kita urutkan mana barang yang paling penting sampai barang yang dapat ditunda dulu membelinya.

B. Aspek Positif dan Negatif Perilaku Konsumtif

ASPEK positif berarti manfaat. Aspek negatif berarti kerugian. Perilaku konsumtif berarti sikap yang hanya senang mengkonsumsi barang atau jasa tanpa memperhatikan keuangan yang ada serta kegunaan barang yang dibeli. Artinya, hanya senang membeli atau membelanjakan uang untuk mendapakan suatu barang tanpa mempertimbangkan apakah barang tersebut betul-betul bermanfaat atau diperlukan, uang yang digunakan cukup atau tidak, keperluan yang lain sudah terpenuhi atau belum.

Jadi, sebetulnya perilaku konsumtif sangat bertentangan dengan prinsip ekonomi yang mengajarkan hidup hemat. Namun, ternyata ada aspek positif dari perilaku konsumtif tersebut. Apa saja itu? Antara lain yaitu:
1. kebutuhan barang atau jasa terpenuhi,
2. timbul rasa puas,
3. menambah pengalaman dan wawasan,
4. memberi kemudahan dan rasa nyaman,
5. memberi keuntungan bagi penjual atau produsen.

Sedangkan aspek negatif dari perilaku konsumtif adalah:
1. pemborosan,
2. keretakan rumah tangga, karena banyak hutang suami-istri bertengkar karena
tidak terpenuhinya kebutuhan pokok,
3. konsumerisme, yaitu gaya hidup yang menganggap barang-barang sebagai ukuran
kesenangan, kebahagiaan, dan harga diri.

Tidak ada komentar: